Pacar di Hari Minggu

: Joko Pinurbo

Di hari minggu yang biru, Pacar berjalan-jalan dengan gaun kelabu
ke arah pasar yang semakin disesaki oleh sepi. "Siapa tahu, di sana
bisa bertemu penjual mimpi."

Kau baru saja membersihkan becakmu dari debu malam. Sebagian
pindah dan betah di rambutmu, menjadi uban. "Mudah-mudahan,
Pacar tak bosan memandang."

Di pintu pasar, Pacar dan kaupun bertemu. "Sudah kukatakan,
jangan temui aku di tempat seperti ini." Pacar sepertinya mengerti.
Dengan becak kesayanganmu, Pacar melaju di hari Minggu.
"Jangan kau susul aku!"

Kulihat kau pun kembali tertidur, sambil berucap,
"Selamat tinggal sepi. Selamat datang mimpi."

2010

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun