Seperti Hidup yang Kaurasakan
Hidup ini – katamu – seperti seorang komik di atas panggung, mencabarkan kepahitan hidup, menawarkan hal-hal yang gugup. Yang tak sanggup kau hadapi sendiri dengan baik. Tapi kita terlahir saat dunia seperti sedang tertawa, jawabku, sehingga hidup juga seperti pemirsa televisi yang menahan berkemih, atau alih-alih memperhatikan, dia terkenang pada Manby pada bulan Februari tahun 1807, yang tak berdaya menyaksikan 214 orang tenggelam bersama kapal perang Snipe namun dalam pikirannya tergambar sangat jelas seandainya semua kapal dilengkapi dengan pelampung. Maka, kesedihan dan kegembiraan seperti saudara sekandung, yang lahir dari mataku sebagai tangisan, atau hal yang melengkungkan ke atas atau ke bawah garis bibirku yang sangat jarang bersuara walaupun hanya untuk menyebut namamu. Karena bagiku, menyerukan namamu adalah rangkaian kecemasan yang merambat seperti riak di danau di mata Fessenden pada sekitar 1897, sebelum nanti sembilan