Dalam Album Foto


Bagaimana bisa kau memaknai satu-satunya duka; jika dalam
album foto itu dia banyak tersenyum, seperti pada sebuah pantai
 – dia mandi ombak dan berlumuran cahaya hingga kelam
seolah menyisih dan menyisakan wangi senja yang terurai.
Dan angka-angka pada jam dinding itu tak akan pernah bisa
menjerat jarum-jarum yang berkejaran agar terpaku pada satu
saat yang seolah menjadikan langit dipenuhi tinta gurita,
sehingga kau tak bisa melihat apa-apa selain duka itu
sendiri, yang teraba debarnya di dadamu dan dadaku ini,
lalu membuat kita berdekapan sambil menangis, dan lupa
bahwa ada yang segera harus dipersiapkan seperti –
memanggil ambulans, melapor polisi, dan ketua rukun warga
juga mengatur panjang nafas agar cukup ikhlas, hingga
bisa menerima bahwa duka itu sesuatu yang teramat berharga.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun