Seperti Hidup yang Kaurasakan


Hidup ini – katamu – seperti seorang komik
di atas panggung, mencabarkan kepahitan hidup,
menawarkan hal-hal yang gugup. Yang tak sanggup
kau hadapi sendiri dengan baik.

Tapi kita terlahir saat dunia seperti sedang tertawa,
jawabku, sehingga hidup juga seperti pemirsa televisi
yang menahan berkemih, atau alih-alih memperhatikan,
dia terkenang pada Manby pada bulan Februari

tahun 1807, yang tak berdaya menyaksikan 214
orang tenggelam bersama kapal perang Snipe namun
dalam pikirannya tergambar sangat jelas
seandainya semua kapal dilengkapi dengan pelampung.

Maka, kesedihan dan kegembiraan seperti saudara
sekandung, yang lahir dari mataku sebagai tangisan,
atau hal yang melengkungkan ke atas atau ke bawah
garis bibirku yang sangat jarang bersuara

walaupun hanya untuk menyebut namamu.  Karena
bagiku, menyerukan namamu adalah rangkaian
kecemasan yang merambat seperti riak di danau
di mata Fessenden

pada sekitar 1897, sebelum nanti sembilan tahun
berlalu, dari Brant Rock, dekat Boston melalui Edifon,
mengalun lagu Largo pada kapal-kapal di pelabuhan
St. John di Newfoundland.

Karena itu, lebih baik kau mencandai segala bentuk,
dalam sesuatu yang karikatural, sebab aku suka
melihat kau menangis sampai terguguk,
atau tertawa dengan mulut terbuka.

Sebab dalam waktu yang sedikit ini, ada yang tak
akan sempat pamit, dan merangkai kata-kata selamat
berpisah tanpa pernah terisak,
atau paling tidak menatapmu sampai semua lamat

dan tiba-tiba ada yang mengabur,
dan tiba-tiba terdengar kalimat menghibur,
meskipun kau merasa di dadamu – yang debarnya
kerap terasa juga di dadaku – ada

semacam pijar, dan tak hendak padam.
Seperti hidup yang kau rasakan. Dan
kau merasa gugup: apakah ini saat
yang tepat untuk menyebutkan

namaku.

2013

Comments

Hamdan said…
Keren gan artikel n tulisanya, thnk
Jual sepatu crocs

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung