Sehabis Perjamuan
Cepat
sekali aku lupa rasa roti itu – padahal
kukunyah
dengan pelan dan tenang, seolah
kita
berada di tengah taman kembang, mendengarkan
debar
di jantung lebah, menjeritkan apa yang kilat, dan
yang
likat, yang begitu hangat dan merah.
Seperti
anggur itu? Serupa doa yang subur sepanjang
sisa-sisa
umur di mana nama-nama kita disebut
berulang-ulang
– semacam diundang.
Comments
mampir ke lapak yah.