Belajar Membaca Senja

Mendadak senja menenteng sajadah,
kopiah dan juz'amma. "Pergi ke musala,"
katanya riang seakan malam tak akan
pernah menjelang.

Ini senja terlama yang kukenang,
seperti baru belajar membaca:
alif, ba, ta, tsa. Akulah lidi yang
kauketuk-ketuk di antara kata.

Eh, ada yang berkata, "Malam adalah
cara membaca lewat dengung lampu,
menyamarkan cahaya dengan cahaya,
dan melafazkan bacaan dalam satu tarikan
nafas." Aku terengah-engah sesudahnya.

Demikianlah aku belajar membaca
senja: meniadakan malam dalam pikiran,
berharap aku terkantuk saat mendengar
suara beduk, atau malah kembali berwudu
setelah kentut yang malu-malu.

2007

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung