Kepada Anak

Kuteduhkan riak kepada gelombang
yang mengirim percik di batuan karang

Agar tak lagi kudengar kecipak camar
menari di atas gelepar sirip-sirip ikan,
sebelum terlukis; matahari menua di kepala

Amboi, masa kanak berlalu,
seperti kapalperompak tahun 1871
layar hitam dengan lubang pada lambung
dan laut tak menghanyutkannya

Maka akan kutangkap sendiri debur yang terpecah
di sela jemari; sebelum menepuki dada dan jatuh
di bayangan senja. Menjadi sesal yang tergantung
sebagai bubu kosong; hanya keringat nelayan tua
setelah puas berkayuh pada hari menjala ini.

2007

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung