Terompet Liburan
Itulah bunyi terompet yang ditiup
malaikat untuk ketiga kalinya!
Tanda kehidupan baru sudah dimulai,
sekaligus awal liburan panjang.
Ah, kau sudah tahu, bukan?
Aku merindumu layaknya hari libur.
Di mana tubuh ini kukubur
dalam alunan ombak berdebur.
Lalu kulitmu memerah dan kecoklatan.
Kelat kenangan penuh keriangan!
“Ya. Ya. Aku akan mengabadikanmu.”
Selembar foto saja, akan kubingkai
dengan pasir pantai, bintang laut,
dan kulit kerang.
Oh, itu cangkang nautilus!
Daripadanya, kaurangkum
debur ombak dalam telingamu.
Ya. Telingamu. Telinga yang
kerap kubisikkan sajak tentang
dia : pembuat terompet rahasia
yang tak pernah ingin
kaudengar suaranya.
2007
Comments