Berjalan di Sampingmu


Sampai cinta tinggal suara yang antara ku ucap, kau ucap, & dia
ucapkan tiada beda. Tiada beban yang menekan, bahkan sampai
angin yang melintas dan menggegaskan gugur daun seolah menjaga
agar tak ada bunga terluka. Dan meskipun langkah-langkahku lepai,
dan perjalanan ini seolah tinggal gapai, tak akan sampai, lalu
semua diam, membatu, mengabu, kabur jadi kabut dalam hutan,
tinggal kenang - dalam pikirku, dalam pikirmu, menjadi: "dahulu..",
Tapi, seperti cinta tak akan berakhir, seperti air mengalir dari dahan
ke daun, tinggal percik di atas batu, aku tak akan memekik,
atau menghiba pada waktu - agar ada yang berhenti sedetik
saja untuk mengekalkan, menoreh apa yang menjadi takik
pada pohon itu. Berjalan di sampingmu adalah pelaksanaan
niat dan sumpah - bahwa mencintaimu itu membuat satu lingkaran
utuh, dan tak akan ada akhiran. Terlebih: tak ada satu pun penyesalan.

2013

Comments

andri K wahab said…
puisi yg manis mas bro :-D

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun