Kembali Menjumpaimu
Jejak roda mobil tua di halaman rumahmu
seperti kenangan yang tak pernah beku,
selalu ada cerita yang bisa diulang dan
dipasangkan dengan waktu.
Meski dinding kayu sudah berubah warna
dan tak terduga, aku merasa setiap kembali
menjumpaimu, langit mewarnakan pertemuan
serupa dengan rumput musim semi.
Aku tak pandai bercerita, dan sajakku
seperti langit yang selalu kelabu, tapi
ini kali kubenarkan tak ada lagi angin
menderu dan menyerukan nama-nama
yang asing, selain mengabarkan petualangan
dan kepulangan adalah saudara kembar
yang saling tunggu di depan pintu, atau
mengintip malu-malu lewat jendela mungil
dan berbisik: Siapa tamu itu? Teman masa
lalu? Atau dia yang disebut-sebut dalam sepi?
2014
seperti kenangan yang tak pernah beku,
selalu ada cerita yang bisa diulang dan
dipasangkan dengan waktu.
Meski dinding kayu sudah berubah warna
dan tak terduga, aku merasa setiap kembali
menjumpaimu, langit mewarnakan pertemuan
serupa dengan rumput musim semi.
Aku tak pandai bercerita, dan sajakku
seperti langit yang selalu kelabu, tapi
ini kali kubenarkan tak ada lagi angin
menderu dan menyerukan nama-nama
yang asing, selain mengabarkan petualangan
dan kepulangan adalah saudara kembar
yang saling tunggu di depan pintu, atau
mengintip malu-malu lewat jendela mungil
dan berbisik: Siapa tamu itu? Teman masa
lalu? Atau dia yang disebut-sebut dalam sepi?
2014
Comments