Pohon
Kau tinggal bernyanyi dan
menyesal -- mengapa setiap pagi
kita tak lagi bertambah tinggi?
Masa depan, pijak punai di dahan.
Kau bahkan tak sempat mengingat.
Terus terpukau pada yang trubus
dan menghijau.
Suatu saat nanti -- katamu -- seperti
dalam puisi Sapardi, kau akan terus
mencari. Sedang aku pembuluh akar.
Menaik-turunkan dunia ke lubang sepi.
2015
Comments