Salib

Halaman kapela
terbuka dan hangat.
Tapi gerbang itu pernah patah.
Dan ada yang tak ingin mengingat pieta.

Di kota ini, gerimis -- kata pelayan itali,
jadi tanda di dada dan dahi.
Selebihnya seperti minum
anggur asam di siang muram.

Selanjutnya; ini bisa
tak perlu ada --

Sejumlah remaja
bicara bahasa hispania
malu-malu minta cerutu
seperti buku dibuka
dengan ragu.

Tapi -- dunia selalu
berubah. Pintu
yang dulu kau ketuk
mungkin tak lagi berbentuk.

Dan kita -- katamu -- cuma selah
semisal lagu antar bacaan
dalam misa arwah.

Lalu aku mengingat homili
dari ayat sesingkat ini:
"Hai orang yang kurang percaya,
mengapa engkau bimbang?”

Tapi gerbang itu pernah patah.
Dan gerimis turun malu-malu
di halaman kapela itu.

2015

* pieta = patung mahakarya Michael Angelo yang menggambarkan Bunda Maria menangisi kematian Kristus
** selah = tanda dalam alkitab (dulu digunakan untuk meminta musik dimainkan setelah doa)
*** homili = uraian tentang suatu ayat atau kotbah singkat dalam misa

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun