Cemas Bunga Kapas

Likat angin liar pada belikat dan dada
Punggungmu, dadaku bertemu pandang

"Kita tak pernah sebebas bunga kapas,"
Sepotong keluh setelah diam yang panjang

Hanya tanganku semakin erat memeluknya,
meremas cemas bunga kapas pada hijau tandan

2008

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung