Idiom Sepeda Motor
tak kupedulikan rambu dan marka. Aku bisa liar di trotoar, dan
sesekali, dengan acuh sekali kuseberangi jembatan tinggi.
Tapi kotamu, rupanya lebih tidak peduli. Dilahirkannya kemacetan
setiap hari dengan beragam jenis kendaraan baru. Di dada kotamu,
aku tak bisa melaju sendiri lagi.
bayinya sendiri. Memasukkan aku dalam seribu liku lorong kota.
Seperti dalam labirin, aku meretas benang segulung.
2008
Comments