Idiom Sepeda Motor

Di kotamu aku belajar ‘ngebut. Seperti gnu di pepadang Afrika,
tak kupedulikan rambu dan marka. Aku bisa liar di trotoar, dan
sesekali, dengan acuh sekali kuseberangi jembatan tinggi.

Tapi kotamu, rupanya lebih tidak peduli. Dilahirkannya kemacetan
setiap hari dengan beragam jenis kendaraan baru. Di dada kotamu,
aku tak bisa melaju sendiri lagi.

Kotamu menghimpitku, seperti tangan ibu yang hendak mencekik
bayinya sendiri. Memasukkan aku dalam seribu liku lorong kota.

Seperti dalam labirin, aku meretas benang segulung.

2008

Comments

Enno said…
wah ini keren... aku suka! :)

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun