Mengenang Ibu, Menembang Tebu
Tebu, tebu, kau kah Ibu?
Ibu, Ibu, manismu selalu.
Sesusup miang, kau bilang biar
Lalu siapa mereguk di manismu?
Sebab tak ada manis yang tak habis,
dan tak ada miang yang tak terbuang
Setelah sepah, tinggal istirah
dan jika tak sudah, kita berserah
Sepetak ladang sepanjang jangkauan
di antara peluit lori dan pokok jati
Begitu pelak bayang kenangan
menghimpit diri hingga nanti.
2008
Ibu, Ibu, manismu selalu.
Sesusup miang, kau bilang biar
Lalu siapa mereguk di manismu?
Sebab tak ada manis yang tak habis,
dan tak ada miang yang tak terbuang
Setelah sepah, tinggal istirah
dan jika tak sudah, kita berserah
Sepetak ladang sepanjang jangkauan
di antara peluit lori dan pokok jati
Begitu pelak bayang kenangan
menghimpit diri hingga nanti.
2008
Comments