Langit Mencintai Burung
Langit sangat mencintai burung. Dengan titik-titik embun, yang dia sebut ”manna,”
dibentuknya sangkar udara: ruang yang kaukira kosong, tetapi sebenarnya ada.
dibentuknya sangkar udara: ruang yang kaukira kosong, tetapi sebenarnya ada.
Pada utas temali pagi, disusunnya sebuah simfoni. Kaudengar itu sebagai “kicau.”
Yang buhul-buhulnya jatuh di jantung para petani, sebagai degup yang kacau.
Ah. Pada sawah mereka juga, langit meliarkan terbang burung-burung itu.
Hingga di kecipak keruh sungai kecil, sajak ini tak pernah cukup bagimu.
Bagai burung, telah kaukekang sajak ini dalam sarang.
Agar langit memintanya segera pulang.
2008
Comments