Disney Channel

: marvel serafino

Semoga rahasia kita - semacam rasa
yang kita peram bersama - tersembunyi
dalam putaran komidi hingga mereka
hanya bisa menerka tawa dan airmata
karena sekali-kali kita berlaku seperti
Mickey dan Minnie : kau tertawa geli,
dan aku tersenyum berseri-seri.

Mata kita, selalu berkaca-kaca serupa
batas antara pemirsa dan televisi. Ada
angan-angan dan perasaan bersinggungan
di remang ruang keluarga. Membelai
punggung kekasih atau memijat lelah
di kaki dan sesekali mencomot sekeping
roti. Apakah jeda iklan membuat kita
mampu bertahan selama ini?

Ah, mengapa ketololan digambarkan
bagai Goofy yang berlari? Aku di sini
masih mengeja serapah lidah dan kau
hanya bisa terperangah : bagaimana
bisa kepalsuan demikian indah?

2008

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung