Hadiah Ulang Tahun

Minggu lalu, saya mendapat hadiah ulang tahun berupa puisi dari Johannes Sugianto atau yang lebih dikenal sebagai blue4gie. Kata-kata dalam puisi ini saya kira banyak diambil dari percakapan saya dengan dia pada waktu berlebaran di rumahnya. Tentang obsesi (atau passion ya sebetulnya) untuk bisa melukis kembali. Sesuatu yang sudah lama saya tinggalkan. Saya dulu lebih menyukai lukisan, dan melukis. Dalam hidup saya, setidaknya 2 kali lomba lukis telah berhasil saya juarai dan hadiahnya bisa untuk biaya masuk ke sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Tegal. Ada sebuah lukisan ukuran kecil yang dibuat dari kanvas karung terigu bekas bergambar Bima yang tengah bergelut dengan naga / Episode Dewa Ruci di ruang tamu rumah saya di Tegal. Di Asrama Mahasiswa IPB dulu saya cuma sempat membuat satu buah potrait ayah dan ibu seorang teman di Bandung, dan sebuah lukisan abstrak yang saya beri judul Malaikat Api. Sebuah celana jeans belel pernah saya lukis sosok ular naga melingkar di bagian paha dengan cat poster dan saya beri gliter emas. Celana itu satu-satunya celana bermerk Levi's (aseli) yang saya punyai waktu mahasiswa.

Di lembar kertas ujian, saat menjadi mahasiswa jurusan biologi, saya lebih sering menterjemahkan jawaban dengan bagan-bagan bergambar. Dosen-dosen saya sudah maklum jika melihat lembar jawaban ujian dari saya.

Ah, berpanjang-panjang ...inilah puisi hadiah ultah saya dari Johannes Sugianto itu;

Johannes "blue4gie" Sugianto
Bahkan

: dedy tri riyadi

bahkan kata-kata tak bisa
mengikuti lukisanmu
yang lama kau sisihkan
di tengah asinnya air mata

kesedihan yang bergulir
dari catatan lama telah pergi
menjadi embun pagi
dan tawa bocah

bakan lukisanmu
dengan kuas yang masih basah
tertarih mengiringi kata-kata
di sela kibasan nasib

mungkin sebaiknya begitu
kata dan gambar biarkan saja
saling mencumbu waktu

pagi, 16 Okt 08

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun