Sehabis Sakit

Pada genangan air, kusaksikan kelahiranmu
sebagai yang tahir dari sisa-sisa banjir, hanya
petir dabak dan gigir langit retak sebelum
kausangka sepasang laki-bini itu bercerita
seperti seorang nabi;

Dulu, pernah sebatang bahtera hanyut
disesap bumi yang keriput, dan tangan-tangan
kami tengadah meminta sejumlah tanda
yang tak ingin diingkari sepanjang masa

Padahal pada seorang bayi seperti engkau,
diseberangkanlah janji-janji kami. Seperti
kumpulan teritip di bawah lambung kapal,
kami selalu limbung oleh hal-hal yang tak
pernah kami kutip dari kitab-kitab itu

Dan hanya pada genangan air, kami berpikir
ada yang akan selalu hadir. Mengetuk
setiap pintu yang tertutup, menyapa kami
di tiap tingkap dan cungkup. Seperti rasa
lega yang mengada sehabis sakit di bagian
dada

Pada genangan air, kami pun lahir
untuk menjalani kutuk dan takdir

2008

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung