Di Sungai Itu

: Ahmad Yulden Erwin

Di sungai itu, mereka tidak mencari.
Hanya berziarah sambil mengingat musim panen padi.

Di sungai itu, mereka merasa sepi.
Seperti habis kehilangan pematang di waktu pagi.

Seolah ragu untuk berenang atau tenggelam,
mereka dibasahkan rindu bahasa ikan.

Dan angin lebih dulu menyentuh selembar
daun waru, sebelum hijau senyum disebar

pada sayap seekor burung, pada
sebongkah batu. Mereka mengira

di muara, di suatu senja
ada yang terasa asin dan bercahaya.

Di sungai itu, mereka menunggu
berita yang dihanyutkan bangkai pemburu.

Berita yang terdengar seperti metafora
dari rasa kehilangan yang berarus dari dada.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung