Kisah Sedih di Pagi Hari

Dia terjaga seperti mendengar bom meledak
di tengah kota yang dijagainya dengan dada.
Dia mendengar sepi hancur terberai di langit
selatan, sebelum sempat dia bangkit dari ranjang.
Ketika kakinya menyentuh lantai, dia lihat
tubuhnya telah jatuh. Telentang mengambang.
Dia dengar orang memanggil nama gadisnya,
(entah Fatma atau Ophelia -- yang berarti
dia yang tumbuh dan mati di telaga) tapi
dia sendiri ragu -- itukah namaku? Lalu
dia meraba wajahnya. Hanya dingin dan
angin. Hal yang membuatnya ingin segera
becermin. Di depan cermin, dia melihat lagi
retak itu. Serpih masa lalu. Yang selalu
dia sembunyikan di bawah bantal. Yang
pagi tadi berbunyi seperti suara kematian.
2016

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung