Seri Puisi : Kau Kuasai Kanvasku

Multicolor Technique

Dia menaruh serangkum hijau pada mulutmu.
Meletakkan kembali jingga pada dahi dan keningmu.
Setelah berpikir lama, dia simpan kembali sejumput biru
sebab dukamu tak perlu berwarna.
Pada leher dan dadamu, dia seka berulangkali merah
yang pasi. Isyarat bersedih di waktu pagi. Sebidang
ungu disanding dekat bahu. Di rambutmu, bersilang
kuning dan kelabu - seperti balon-balon tak meledak
di tanganmu yang mungil.
Karena kau tak bersuara, dia sapukan sedikit nila
pada sisi kiri dan kananmu. Tambah juga toska jadi
sebidang latar belakang. Dan setelah memercik putih
sebagai pendar cahaya, dia menarik garis coklat tua
yang tak pernah ada di udara. Dan ketika seluruh
warna pelangi dihabiskan untuk menahbiskanmu,
dia bisa menjadi bening -- bulir hujan itu.
2016

Multicolor Technique


She put a group of greens into your mouth.
Put again an orange on your forehead and your brow.
After thinking a while, she kept a dash of blue
since your sadness must be colorless.

On your neck and your chest, she give a sweep of pale red.
A sign to mourning in the morning. A piece of purple, she
put aside your shoulder. On your hair, crossed yellow and gray --
like colors of balloons that didn't explode by your tinny hands.

Since you silent, she stroke a bit of indigo by your left
and right sides. Then added a tosca to become background.
And after splashing white as glitters of the light, she pull old brown

line that can not be find in the air. When the whole colors
of a rainbow was spent to make you, she could be clear -- that rain ears.

2016

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung