Seri Puisi: Kau Kuasai Kanvasku


Exquisite Corpse #3


Waktu akan runtuh
dan keabadian berpenuh.
Setiap mata akan selalu pejam,
segala badan menemu redam,
tapi jiwa tak kunjung temaram.

Dia terus menunggu sisik ular itu
kembali jadi kulit khuldi
Meski mustahil.
Meski sampai padam gemintang,
dan pasir jadi tiang garam.

Cinta, pisau berkarat itu, tetap
diasah hingga berkilat, katanya.
Sampai luput segala kabut,
yang remang, yang gelap,
seperti tertusuk dan terbelah
dan membuka seluruh pintu
juga jendela.

Menampakkan rahasia
paling purba: paruh gagak
di tanah pengembaraan.

2016



Exquisite Corpse #3

Time will fall
and eternity get its fulfillment.

Every eye will always be closed,
every body will be crushed,
but the soul will never dim.

She kept waiting that snake's scales
turning back into the skin of eternity.
Even it's impossible.
Even though all stars extinguished
and sands turn into pillar of salt.

Love, that rusty blade, honed
to keep shiny, she said.
Up to all the fog escape,
and the dim, the dark
were punctured and torn
and opening entire doors
and windows.

Reveal the most ancient
secret: the beak of crow
in the wandering land.

2016

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung