Dusta Telinga

Telingaku kini pandai berdusta,
menganggapmu tak ada, dan lebih
suka mempersilakan segala berita
untuk masuk dan berjaga-jaga
di setiap percakapan kita.

Ketika kau berucap: aku, telingaku
mulai merangkum berbagai penjelasan
tentang : buku. Terutama yang pernah
kita baca bersama; dongeng cinderella.

"Ini pasti tentang mimpi," telingaku
seperti meminta penegasan. Sebab mimpi
adalah mereka yang diam-diam menyelinap
dan memaksa kita pergi dari kenyataan.

Padahal saat itu, kau tengah bicara
soal : cinta. Sesuatu yang terdengar begitu
mesra, tetapi telingaku masih mengembara
di dunia tanpa suara.

Hingga tiba-tiba kau berlalu. Tepat di saat
telingaku tengah tersesat. Aku pun jadi
begitu malu, sebab itu saat kau bilang
: kepadamu, tapi kukira kau bertanya
: apa jawabmu?

2007

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun