Kamar yang Sesak
: memandang The Baroque World of Ferdinand Botero
Ini kamar penuh sesak,
dan sepertinya
tidur kita memang
tak pernah bisa jenak;
Bayi terjaga di atas kain tiga warna.
Di balik pintu, kepala siapa tersembul malu.
: Diakah yang selalu mengintip di redup mimpiku?
Puntung rokok, perempuan tanpa rok,
bercengkrama dengan pita di balik punggung
serupa suapan madu yang begitu murung
sebab aku dikalahkan kantuk.
Lalu ada yang bercakap begitu mesra,
gadis merah muda dan perjaka tua;
"Ini malam begitu sempurna."
Sementara langit biru gelap,
bulan tergantikan bola lampu 5 watt.
Ini kamar penuh sesak,
piring kosong yang tergeletak.
2007
Ini kamar penuh sesak,
dan sepertinya
tidur kita memang
tak pernah bisa jenak;
Bayi terjaga di atas kain tiga warna.
Di balik pintu, kepala siapa tersembul malu.
: Diakah yang selalu mengintip di redup mimpiku?
Puntung rokok, perempuan tanpa rok,
bercengkrama dengan pita di balik punggung
serupa suapan madu yang begitu murung
sebab aku dikalahkan kantuk.
Lalu ada yang bercakap begitu mesra,
gadis merah muda dan perjaka tua;
"Ini malam begitu sempurna."
Sementara langit biru gelap,
bulan tergantikan bola lampu 5 watt.
Ini kamar penuh sesak,
piring kosong yang tergeletak.
2007
Comments