Selembar Buku Harian Seorang Penyair
pada selembar buku harian :
“Aku ingin perih yang kosong,
perih yang tak pura-pura sedih,
pun perih yang tak terbalut letih.”
Setelah kalimat itu, ada gambar orang lapar,
orang yang saling cakar.
Lalu potongan kliping
: Sebuah toko habis dijarah dan dibakar.
Kupikir, penyair itu orang yang begitu sabar.
Dia menulis, menggambar, juga mengumpulkan
berita, & nanti dia akan membacakan renungannya
pada sebuah perhelatan sunyi.
2007
Comments