Mata Kapak

Kaukah itu
mata kapak yang diapungkan Elia?

Seseorang seperti aku
berseru,"Itu satu-satunya
barang berhargaku!
Itu pun pinjaman."

Hidup memang perkara mencari
dan menemu apa yang tak bisa dimiliki
selamanya

Karena itu aku mencari ketajaman,
kehendak paling kejam
Agar tertebas keinginan lain
dan yang dingin
seperti beku waktu
dan kebodohan mengingin sepenuhmu
Agar roboh juga pokok doa ceroboh,
Doa yang tergesa seperti angin,
dan menderu tubuh-tubuh yang ragu.

Kau kah itu
mata kapak yang diapungkan Elia?

Aku sungai bertebing landai
Harapan akan kesia-siaan dan tak lagi pandai
mencari celah untuk memandang wajahmu
Mungkin, arusku tak cukup deras
mendaraskan kata-katamu.
dan apa yang kuhanyutkan
selalu kembali jadi beban yang bergayut
di hatiku

Maka aku mencarimu
Mata kapak itu
Yang tajam dan berharga.

Jangan majal, mata kapakku
Hidup ini bukit terjal dan berliku
Pendakian pada puncak ragu
Ingin menerabas atau berlalu.

Jangan gompal, mata kapakku
Hidup ini sekeras batu
Gumpalan ingin dan ambigu
Patahkan!
Pecahkan!
Percayakan padaku.

Bukankah hidup
adalah soal mempercaya?
Maka kuniscayakan kau
mata kapakku

Aku gagang kayu
Pemegang segala bujuk dan rayu.

2013

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung