Tangan Malam

Kudengar suara menggaruk pintu
"Siapa di sana?" Tanyaku
Tak ada yang menjawab
Segalanya tetap senyap
Iseng-iseng, kubuka mata,
sekadar waspada - siapa tahu ada kata
yang suka menyelinap tanpa permisi
ke dalam puisiku
Kulihat malam berdiri bebas
dekat tiang jemuran
Jubahnya melambai, kuku tangannya
panjang dan hitam
Seperti sedang menunggu sesuatu
yang sewaktu-waktu bisa digenggam,
dicengkeram, dan dipermainkan semalaman
Semisal siaran sepak bola di televisi tetangga
2013

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun