Epigon

Epigon

Sebab aku pucat, kurus, dan menyukai
malam, maka kuanggap bulan sebagai
terang sebenarnya.

Aku menyaru mata - tak berkedip - sedikit
mirip kunang-kunang. Suaraku bunga
yang tumbuh lebih rendah dari payudara.

Dan malam. Binatang yang gemar melahap
kelaparan para sufi, kujadikan tubuh ini.
Merayap aku dalam kenangan.

Jika kau sangka aku peniru yang gagal,
pasrahlah aku dalam hal-hal yang banal.

Seperti kunang-kunang kenangan.
Seperti bunga-bunga menyebar harum
ke udara.

Sebab aku pucat, kurus, dan menyakini
malam sebagai hidup, dalam sajak ini
kata-kata jadi jejak diri.

2014

Comments

Popular posts from this blog

Kunang kunang

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung