Penari
Penari
"Tuhanku, berikan padaku
keberanian dan kegembiraan," Jorge Luis Borges
Aku telah mati. Panggung diserbu ratusan bunga.
Layar gemuruh seperti rombongan tuna. Lantai jadi bayang
dari pertempuran belaka.
Lihat gerakan tanganku, sebelum mereka terkulai.
Memeluk, membentang, seperti menarik ke segala arah,
mengusir ketakutanku - akankah ini semua jadi milikku?
Tungkai kakiku telah lelah melompat. Jinjit dan berlari.
Tapi duniaku tetap di sini. Dunia yang disapu dari
warna kuning dan jingga saja.
Aku menyimpan suara sebaik-baiknya.
Menyumpah juga sebaik-baiknya.
Agar tak terganggu tempik sorak itu.
Keputusanku untuk mati - sederhana begini:
di tengah panggung, di adegan yang seharusnya
kuhadirkan gerakan canggung, semua anggota badanku
berhenti. Seperti ada yang bernyanyi hymne "Bagimu Negeri"
di akhir program acara televisi.
2014
"Tuhanku, berikan padaku
keberanian dan kegembiraan," Jorge Luis Borges
Aku telah mati. Panggung diserbu ratusan bunga.
Layar gemuruh seperti rombongan tuna. Lantai jadi bayang
dari pertempuran belaka.
Lihat gerakan tanganku, sebelum mereka terkulai.
Memeluk, membentang, seperti menarik ke segala arah,
mengusir ketakutanku - akankah ini semua jadi milikku?
Tungkai kakiku telah lelah melompat. Jinjit dan berlari.
Tapi duniaku tetap di sini. Dunia yang disapu dari
warna kuning dan jingga saja.
Aku menyimpan suara sebaik-baiknya.
Menyumpah juga sebaik-baiknya.
Agar tak terganggu tempik sorak itu.
Keputusanku untuk mati - sederhana begini:
di tengah panggung, di adegan yang seharusnya
kuhadirkan gerakan canggung, semua anggota badanku
berhenti. Seperti ada yang bernyanyi hymne "Bagimu Negeri"
di akhir program acara televisi.
2014
Comments