Lihatlah Aku

Lihatlah Aku

"Hanya bagaimana cara
—bukan kapan atau di mana,
bahkan bukan apa—
kau melihatnya."

           Lenore Horowitz

Di bumi ini, waktu kuat namun licin, seketat jadwal
kunjungan di mausoleum Ho Chi Minh. Tak bakal sempat
kita bergunjing - tubuh lilin itu, benar dia atau orang lain.

Karena itu, aku meminta dengan sangat kepadamu;
Cukup lihatlah aku! Lihat bagaimana aku berdiri, menggeliat,
bahkan akrobat dan tak henti berlari seperti gemawan

yang gesit berkelit di langit. Aku tak mau menuntutmu
memberi hal-hal ajaib dan superlatif dari cinta. Sebab
segalanya akan berkurang kadarnya seiring waktu.

Cukup lihatlah aku, kali ini. Sebagai kata-kata dalam puisi
yang berdiri seperti petugas jaga dari jalan, alun-alun, dan
bekas istana di kota ini. Mengawal perjalananmu supaya

tetap berbahagia.

2014

Comments

Popular posts from this blog

Jendela Bus Kota

Kisah Pantekosta : Antara 2 Judul Film dan 2 Ekor Ayam Kampung

Embun